In the name of Allah the most beneficent, the most merciful
I testify that there's no God to be worshiped but Allah
And I testify that Muhammad (SAW) is His messenger.
Ini khas untukmu.
Semua yang terasa berharga dalam hidup seorang aku.
Kamu.
Teruntuk kamu.
AdaMu. Najwa Latif. Versi aku.
Merenung ke luar jendela
Melihat kebesarannya
Mensyukuri segala nikmat
Yang dikurniakan di dunia
Melihat kebesarannya
Mensyukuri segala nikmat
Yang dikurniakan di dunia
Kau berikan ku kekuatan
Tuk berpegang pada jalan
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan
Tuk berpegang pada jalan
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan
Kerna kau yang satu
Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku selalu
Bantulah hambaMu mencari keredhaanMu
Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku selalu
Bantulah hambaMu mencari keredhaanMu
Ku tahu ku adaMu
Ku adaMu selalu
Ku adaMu selalu
Kerna kau yang satu
Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku selalu
Bantulah hambaMu mencari keredhaanMu
Yang setia bersama ku
Dikala ku jatuh ku bangkit kernaMu
Ku tahu ku adaMu disisi ku selalu
Bantulah hambaMu mencari keredhaanMu
Ku tahu ku adaMu
Ku adaMu selalu
Ku adaMu selalu
ku merenung ke luar jendela
Melihat kebesarannya
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan
Melihat kebesarannya
Walau penuh dengan cabaran
Ku tahu ku adaMu Tuhan
Tuhan.
Terima kasih.
Sebab selalu ada.
Dan membalut kabut jiwa.
Dan menghadiahkan sekujur tenang.
Sungguh,hamba ini teruntukMu.
Teruntuk Umi Abah,
Anakmu sedang membesar.
Anakmu akan tumbuh jua,
Dalam segenap cara dan acara,
Dan untuk korban kasih selama bersama,
Takkan terhitungkan,
Takkan terbayarkan,
Takkan tergantikan,
Terima kasih.
Teruntuk semua yang diberi dan berbagi.
Teruntuk kamu.
Bertiga yang juga selalu ada.
Selalu setia.
Dengan senyum penuh yang mengusir gundah.
Dengan lawak bodoh yang selalu ceria,
Dengan kata tulus yang tidak berdusta,
Dengan rajuk hati yang tiada berperisa,
Kamu yang bertiga.
Tulang belulangku, darah dagingku.
Teruntuk kamu bertiga,
Yang tetap juga gembira,
Sedang hati resah sebenarnya.
Kita tahu,apa yang mereka tidak tahu.
Kita rasa,apa yang mereka tidak rasa.
Kita cuba, walaupun yang lain mungkin mengalah.
Teruntuk kamu bertiga,
Terima kasih,
Sebab selalu ada.
Teruntuk mereka,
Yang terus mendukung dan menyokong,
Tetap juga aku berterima kasih.
Teruntuk mereka,
Yang terus menghukum,
Ingin saja, aku berterima kasih.
Walau sebenarnya kau fikir aku tidak tahu,
Walau sebenarnya kau bijak berselindung,
Walau sebenarnya kau silap hukum,
Aku tetap juga berterima kasih.
Paling penting,
Terima kasih buat Tuhan yang Maha Baik.
Yang merinduiku,
Yang menarikku dekat,
Agar jangan jauh-jauhan lagi.
Teruntuk ini dan itu,
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment